BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang
secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan
produkproduk polimer. Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk
dipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna
dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer. Selanjutnya, konsep dasar
tersebut dapat dikembangkan untuk mengukur dan menganalisis bobot molekul
polimer. Teknik pemisahan dan pengukuran sampel polimer merupakan pengetahuan
yang tidak kalah pentingnya untuk dikuasai. Teflon adalah nama dagang terdaftar
dari bahan plastik yang sangat berguna yaitu Poly Tetra Fluoro Ethylene (PTFE). PTFE adalah salah satu kelas dari plastik
yang dikenal sebagai fluoropolymers. Suatu polimer adalah senyawa yang
terbentuk oleh reaksi kimia yang menggabungkan partikel / molekul – molekul ke
dalam kelompok-kelompok.
Polimer biasanya berbentuk serat sintetis seperti
polyester dan nilon. PTFE memiliki banyak sifat-sifat unik, yang membuatnya
berharga dalam sejumlah aplikasi. Teflon memiliki titik lebur yang sangat
tinggi, dan juga stabil pada suhu sangat rendah. Teflon sangat tahan panas dan
tahan korosi. Teflon merupakan bahan yang sangat baik untuk melapisi
bagian-bagian mesin yang terkena panas, pakaian, dan gesekan, untuk peralatan
laboratorium yang harus tahan korosif bahan kimia, dan sebagai lapisan untuk
peralatan masak dan peralatan lainnya. PTFE digunakan untuk memberi
perlindungan terhadap kain, karpet, dan penutup dinding, dan tahan cuaca di
luar ruangan. PTIZE memiliki konduktivitas listrik yang rendah, sehingga
membuat insulator listrik yang baik. Hal ini digunakan untuk melindungi komunikasi
data pada kabel, dan sangat penting untuk pembuatan semi-konduktor. PTFE juga
ditemukan dalam berbagai aplikasi medis, seperti dalam grafts vaskular. Sebuah
fiberglass kain dengan lapisan PTFE berfungsi untuk melindungi atap bandara dan
stadion. PTFE bahkan dapat dimasukkan ke dalam tenunan serat untuk kaus kaki. Gesekan rendah dari PTFE membuat kaus kaki sangat
halus, dan melindungi kaki dari lecet.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apakah teflon itu ?
- Bagaimana sejarah teflon itu ?
- Bagaimana bentuk gugus teflon ?
- Bagaimana proses produksi panci teflon ?
- Bagaimana sifat fisik / kimia teflon ?
- Apakah ada dampak teflon bagi kesehatan
dan lingkungan hidup ?
1.3 Tujuan
Dengan
dibuatnya makalah ini diharap mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan
konsep hasil pembelajaran dengan benar, dan berguna bagi diri sendiri pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
TEFLON
Teflon adalah nama merk
dari sebuah compound polimer yang
ditemukan oleh Roy J. Plunkett (1910–1994) di DuPont pada 1938 dan diperkenalkan
sebagai produk komersial pada 1946. Teflon merupakan sebuah fluoropolimer thermoplastik. Teflon adalah
nama dagang terdaftar dari bahan plastik yang sangat berguna yaitu Poly Tetra
Fluoro Ethylene (PTFE). PTFE adalah
salah satu kelas dari plastik yang dikenal sebagai fluoropolymers.
Suatu
polimer adalah senyawa yang terbentuk oleh reaksi kimia yang menggabungkan
partikel / molekul – molekul ke dalam kelompok-kelompok. Polimer biasanya
berbentuk serat sintetis seperti polyester dan nilon. PTFE memiliki banyak
sifat-sifat unik, yang membuatnya berharga dalam sejumlah aplikasi. Teflon
memiliki titik lebur yang sangat tinggi, dan juga stabil pada suhu sangat
rendah. Teflon sangat tahan panas dan tahan korosi. Teflon merupakan bahan yang
sangat baik untuk melapisi bagian-bagian mesin yang terkena panas, pakaian, dan
gesekan, untuk peralatan laboratorium yang harus tahan korosif bahan kimia, dan
sebagai lapisan untuk peralatan masak dan peralatan lainnya. PTFE digunakan
untuk memberi perlindungan terhadap kain, karpet, dan penutup dinding, dan
tahan cuaca di luar ruangan.
2.2 SEJARAH
TEFLON
PTFE ditemukan secara tidak sengaja pada
tahun 1938 oleh seorang ilmuwan muda yang mencari sesuatu yang lain. Roy
Plunkett adalah seorang ahli kimia untuk EI DuPont de Nemours and Company (Du
Pont). Dia telah memperoleh gelar PhD dari Ohio State University pada tahun
1936, dan pada tahun 1938 ketika ia kebetulan menemukan teflon, padahal umurnya
masih 27 tahun. Banyak bahan kimia yang digunakan sebagai pendingin sebelum
tahun 1930-an sangat terancam dapat meledak (flammable). Du Pont dan General
Motors telah mengembangkan jenis baru non-pendingin mudah terbakar, sebuah
bentuk pendingin freon yang disebut pendingin 114, dan diikat dalam suatu
perjanjian eksklusif dengan divisi General Motor's Frigidaire, dan pada saat
itu tidak dapat dipasarkan ke produsen lain. Kemudian nama teknis untuk 114
adalah pendingin tetrafluorodichloroethane. Plunkett berharap untuk membuat
pendingin yang serupa dengan asam klorida yang bereaksi dengan senyawa yang
disebut tetrafluoroethylene, atau TFE.
TFE sendiri dikenal substansi, dan
Plunkett memutuskan tugas pertamanya adalah membuat sejumlah besar gas ini.
Para ahli kimia berpikir, sebaiknya ia membuat seratus pon gas, untuk
memastikan agar mencukupi untuk semua tes kimia , dan untuk tes toksikologi
juga. Dia menyimpan gas dalam kaleng logam dengan sebuah katup rilis, sangat
mirip dengan kaleng yang digunakan secara komersial untuk semprotan bertekanan
seperti hair spray. Plunkett dan asistennya melepaskan TFE gas dari kaleng ke dalam sebuah
ruangan dipanaskan. Pada pagi hari, tanggal 6 April, tahun 1938, Plunkett
menemukan bahwa gas dari kaleng telah hilang. Plunkett dan asistennya menafsir
bahwa gas dalam semalam telah berubah menjadi putih.
Polimerisasi adalah proses kimia di mana
molekul-molekul bergabung menjadi tali panjang. Salah satu yang paling dikenal
adalah polimer nilon, yang juga ditemukan oleh para peneliti di Du Pont. Ilmu
polymer itu masih pada tahap awal tahun
1930-an. Plunkett percaya bahwa TFE tidak bisa dipolimerisasi, namun entah
bagaimana melakukannya. Dia mengirimkan serpihan putih yang aneh pada DuPont
Central Research Department, di mana tim ahli kimia menganalisis barang. Serpihan putih tersebut tidak bereaksi dengan
bahan kimia lain, dan serpihan tersebut menolak arus listrik, dan permukaannya sangat
halus dan licin. Plunkett bisa mengetahui bagaimana gas TFE tidak sengaja terpolimerisasi,
dan ia mengeluarkan sebuah paten untuk polimerisasi substansi,
polytetrafluoroethylene, atau PTFE.
Ketika
perang dunia II pecah, blok barat dan blok timur berlomba-lomba untuk
mempersenjatai masing-masing dengan senjata yang lebih mutakhir. Tentu hal ini
dilakukan secara diam-diam karena tidak ingin musuh mengetahui senjata
pamungkas yang mereka kembangkan. Amerika sebagai ujung tombak blok barat
mengembangkan bom nuklir yang mengambil ide dasar dari reaksi pembentukan inti
helium dari penggabungan atom hidrogen di matahari atau yang lebih dikenal
dengan reaksi fusi. Ada masalah yang ditimbulkan dari pengembangan ini yaitu
bagaimana menyimpan uranium sebagai bahan utama yang berbahaya. Setelah
mengetahui bahwa Dupont telah berhasil menemukan jenis polimer yang mempunyai
karakteristik mampu menahan bahan-bahan kimia’kelas berat’ maka diujicobakanlah
polimer baru tersebut yaitu teflon untuk menyimpan uranium. Dan saat terbukti
berhasil, teflon yang saat semula ditemukan belum jelas diketahui guna dan
manfaatnya, dengan penggunaan ini terjawablah sudah pertanyaan besar Dupont.
Penggunaan
teflon untuk material pelapis dari wajan dadar sehingga bersifat anti lengket
sendiri baru mulai dikembangkan pada era 60-an. Dan meskipun di awal
pemasarannya belum begitu berkembang karena masyarakat belum tahu kelebihan
dari alat ini. Namun 30 tahun kemudian distribusi pemasarannya begitu meluas.
Jika awal tahun 90-an memiliki wajan teflon ibarat memiliki alat masak mutakhir
yang tidak sembarang orang mampu, tapi pada era 2000-an memiliki wajan anti
lengket sudah menjadi hal yang biasa. Begitulah teknologi ini dikembangkan dan
berkembang. Bermula dari riset, penemuan, penggunaan, produksi dan pemasaran
yang memakan waktu hampir 1 abad untuk menuju kejayaannya.
2.3 BENTUK
GUGUS TEFLON
Bila struktur teflon ditentukan, maka molekul
teflon ditemukan mengandung rantai karbon dengan mengikat atom-atom fluorin.
Tetra fluoroetena (tetra fluoro etilena) merupakan molekul yang sangat non
polar dan relatif kecil ukurannya serta cenderung berupa gas pada suhu kamar.
Bagaimana caranya molekul tetrafluoroetilena dalam wujud gas dapat bereaksi
dengan molekul lainnya membentuk molekul besar yang berantai panjang dan
umumnya berupa padatan.

Tetrafluoroetilena Polimer Teflon
Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer
yang menyusunnya. Pada contoh diatas, teflon (politetra-fluoroetilena) yang
berwujud padat dibuat bila molekul-molekul gas tetra-fluoroetilena bereaksi
membentuk rantai panjang.

2.4 PROSES PRODUKSI PANCI TEFLON
Panci dapat dibuat dengan proses
permesinan yang menggunakan metode spinning / putar tekan. Pada proses ini,
lembaran tipis ditekan sambil diputar pada cetakan tertentu. Benda ditekankan
pada cetakan yang berputar berbentuk simetris dan dibuat dari kayu keras dan
untuk menghasilkan jumlah yang banyak digunakan cetakan dari baja licin. Bahan
tebuk dapat berupa lingkaran datar atau benda hasil linyuk ( deep drawing ).

Mesin pencetak
panci (spinning)
Pekerjaan putar tekan pada umumnya dilakukan pada
permukaan luar meskipun dapat juga diputar tekan dari sisi dalam. Proses putar
tekan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan proses pres, antara lain:
-peralatan lebih murah
-produk
baru dapat dihasilkan lebih dini dan produk dalam skala besar
Kerugian
pengerjaan putar tekan ;
-upah tenaga terlatih yang lebih tinggi
-laju produksi lebih rendah
Logam nonferrous setebal 6 mm dan logam ferrous
lunak hingga 5 mm dapat dibentuk dengan mudah. Toleransi sebesar ± 0,8 untuk
diameter 460 mm dapat dijamin dengan mudah. Proses ini sering diterapkan untuk
membuat alat-alat musik, alat-alat penerangan, reflector, corong, bejana besar
untuk proses-proses dan alat-alat dapur.
Untuk membentuk pelat yang tebal diperlukan rol
penekan bermotor, menggantikan penekan tangan biasa, operasinya disebut proses
putar tekan geser.
Langkah-langkah operasi putar tekan geser bisa
dilihat pada. Mula-mula pelat ditekankan pada madril oleh pemegang. Rol
ditekankan pada pelat sehingga pelat terdesak mengikuti bentuk madril dan tebal
untuk keseluruhan benda sama.

Langkah-langkah pembuatan bejana konis dengan proses putar-tekan geser
dari benda tebuk berupa pelat .
Bahan Baku
PTFE
dipolimerisasi dari senyawa kimia tetrafluoroethylene, atau TFE.

TFE disintesis dari fluorspar, asam fluorida, dan
kloroform. Bahan ini digabungkan di bawah panas tinggi, perlakuan yang dikenal
sebagai pyrolosis. TFE tidak berwarna, tidak berbau, merupakan gas beracun, dan
bagaimanapun, sangat mudah terbakar. TFE disimpan sebagai cairan pada
temperatur rendah. Proses polimerisasi
menggunakan jumlah yang sangat kecil, dan bahan kimia lainnya sebagai
pemrakarsa. Berbagai pemrakarsa dapat digunakan, termasuk amonium persulfate
atau disuccinic peroksida asam. Unsur penting lainnya dari proses polimerisasi
adalah air.
Berikut adalah gambar dari PTFE.

Hasil lain dari PTFE yaitu stepcock.

PTFE dapat diproduksi dalam berbagai cara,
tergantung pada sifat-sifat khusus yang dikehendaki untuk produk akhir. Ada dua
metode utama memproduksi PTFE. Salah satunya adalah polimerisasi suspensi.
Dalam metode ini, TFE dipolimerisasi dalam air, menghasilkan butiran PTFE.
Butiran lebih lanjut kemudian dapat diolah menjadi pelet yang dapat dibentuk.
Dalam metode dispersi, yang dihasilkan adalah PTFE pasta yang dapat diolah
menjadi serbuk halus. Baik pasta dan bubuk, digunakan dalam lapisan aplikasi.
Produsen PTFE memulai dengan
sintesis TFE. Ketiga bahan TFE yaitu fluorspar, asam fluorida, dan kloroform
digabungkan dalam satu ruang reaksi kimia antara dipanaskan sampai 1094-1652 °
F (590-900° C). Gas yang dihasilkan kemudian didinginkan, dan disaring untuk
menghilangkan kotoran.

Teflon con
digunakan pada berbagai peralatan masak.
Polimerisasi
Suspensi
- Reaksi 2 ruang
diisi dengan air murni dan reaksi reagen atau inisiator, bahan kimia yang
akan memicu pembentukan polimer. TFE cair disalurkan ke dalam ruang reaksi
untuk memenuhi TFE inisiator dan
mulai polimerisasi. Bentuk-bentuk yang dihasilkan padatan PTFE menjadi
butir yang mengambang di permukaan air. Ketika ini terjadi, reaksi ruangan
terjadi secara. Reaksi kimia di dalam ruang memanas, sehingga ruangan
didinginkan oleh sirkulasi air dingin atau pendingin. Kontrol otomatis
mematikan pasokan TFE setelah adanya perubahan bobot tertentu di dalam
ruang. Air dikeluarkan dari ruangan, meninggalkan pecahan-pecahan berserabut
PTFE yang terlihat seperti parutan kelapa.
- Selanjutnya, PTFE
dikeringkan dan dimasukkan ke dalam sebuah pabrik. Dalam pabrik diolah
dengan pisau yang berputar, menghasilkan bahan dengan konsistensi tepung
terigu / bubuk halus. Kemudian oleh pabrik bubuk halus (tepung) diubah
menjadi butiran yang lebih besar dengan proses yang disebut aglomerasi.
Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu metode adalah
dengan mencampur bubuk PTFE dengan pelarut seperti aseton dan dimasukkan
dalam drum yang berputar. Biji-biji PTFE tetap bersatu, membentuk pelet
kecil. Kemudian pellet-pellet tersebut kemudian dikeringkan dalam oven.
- Pellet dapat
dibentuk menjadi bagian-bagian dengan menggunakan berbagai teknik. Namun,
PTFE dapat juga dijual dalam jumlah besar yang sudah akan dibentuk menjadi
billet (berupa silinder padat PTFE). Billet tinngginya dapat mencapai 5 ft
(1,5 m). Billet dapat dipotong menjadi lembaran atau blok yang lebih
kecil, untuk cetakan selanjutnya. Untuk membentuk billet, pellet PTFE dituangkan
ke dalam cetakan silinder stainless steel..
Cetakan di-load ke hidrolik tekan, yang merupakan sesuatu seperti lemari
besar yang dilengkapi dengan ram penimbang. Ram turun ke bawah ke dalam
cetakan dan memberikan gaya pada PTFE. PTFE molded dipanaskan di oven
selama beberapa jam, sampai secara bertahap mencapai suhu sekitar 680 ° F
(360 ° C). Ini adalah di atas titik leleh PTFE. Partikel PTFE menyatu dan
kemudian materi menjadi seperti gel. Kemudian secara bertahap PTFE
didinginkan. Billet yang sudah selesai dapat dikirim kepada pelanggan,
yang diproses lebih lanjut.
Salah satu yang paling umum dan terlihat
penggunaan lapisan PTFE adalah untuk panci dan wajan antilengket. Panci atau
wajan harus dibuat dari aluminium atau paduan aluminium. Permukaan wajan harus
disiapkan secara khusus untuk menerima PTFE. Pertama, panci dicuci dengan
deterjen dan dibilas dengan air, untuk menghilangkan semua minyak. Lalu panci
dicelupkan ke dalam air hangat asam
klorida yang dalam prosesnya yang disebut etsa. Kemudian panci dibilas dengan
air dan dicelupkan lagi dalam asam nitrat. Kemudian panic itu dicuci lagi
dengan air dan menyeluruh kemudian deionized kering.
Sekarang panci siap untuk pelapisan dengan PTFE
dispersi. Lapisan cairan dapat disemprotkan atau dikuaskan. Lapisan biasanya
diterapkan dalam sampai beberapa lapisan, lapisan pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya. Setelah lapisan pertama disemprotkan / dikuaskan, panci dikeringkan
selama beberapa menit, dan biasanya dimasukkan ke dalam oven konveksi. Kemudian
lapisan berikutnya diterapkan, tanpa periode pengeringan di antara keduanya. Setelah
semua lapisan diterapkan, panci dikeringkan dalam oven dan kemudian disinter.
Sinter adalah pemanasan lambat yang juga digunakan untuk finishing billet. Jadi
biasanya, oven memiliki dua zona. Pada zona pertama, panci dipanaskan
perlahan-lahan ke suhu yang akan menguapkan air di dalam lapisan. Setelah air
menguap, panci bergerak ke zona yang lebih panas, yang suhunya sekitar 800 ° F
(425 ° C) selama sekitar lima menit. Kemudian
terbentuk gel, gel ini yang dinamakan PTFE. Kemudian panci dibiarkan dingin.
Setelah pendinginan, panci teflon siap untuk langkah-langkah perakitan akhir,
dan pengemasan dan pengiriman.
Pengendalian kualitas harus dilakukan baik pada
fasilitas manufaktur PTFE utama dan di pabrik pengolahan, untuk lebih lanjut
langkah-langkah seperti pelapisan, pengendalian kualitas harus dilakukan. Dalam
fasilitas manufaktur utama, industri harus mengikuti standar prosedur untuk
menentukan kemurnian bahan, ketepatan temperatur, dan lain-lain hingga produk akhir
diuji untuk kesesuaian dengan standar.
Untuk dispersi PTFE, viskositas dan bobot jenis
dispersi diuji. Pemeriksaan lainnya dapat dilakukan juga. Karena teflon adalah
produk bermerek dagang, produsen yang ingin menggunakan nama merek untuk bagian
atau produk yang dibuat dengan teflon dan dengan demikian penggunaan PTFE harus
mengikuti pedoman pengendalian mutu yang ditetapkan oleh DuPont. Dalam kasus
manufaktur peralatan masak anti lengket, misalnya, para pembuat peralatan masak
mematuhi DuPont Program Sertifikasi Mutu, yang mengharuskan memonitor ketebalan
lapisan PTFE dan temperatur baking, dan melaksanakan tes adhesi beberapa kali
dalam setiap perubahan.
2.5 SIFAT FISIK / KIMIA TEFLON
Teflon adalah bahan sintetik yang sangat kuat,
umumnya berwama putih. Teflon mempunyai performa yang baik pada temperatur
ekstrim, tahan pada temperatur -240°C dan tahan terhadap panas sampai
kira-kira 250°C. Di atas 250°C teflon mulai melunak, di dalam api akan meleleh
dan sulit menjadi arang. Teflon juga anti radiasi Ultra Violet dan tahan segala
cuaca, dan anti lengket.
Berat jenisnya kira-kira 2,2 g/cmI. Tahan terhadap
banyak bahan kimia, termasuk ozone,
chlorine, acetic
acid, ammonia, sulfuric acid, dan
hydrochloric acid. Satu –satunya bahan kimia yang bisa merusak lapisan teflon
adalah lelehan logam alkali.
Teflon tidak tahan terhadap larutan alkali hidroksida. Juga kurang tahan terhadap
hidrokarbon yang mengandung khlor. Teflon digunakan sebagai bahan penyekat,
misalnya untuk kotak penyekat (stuffing box), cincin geser (sifat geseran dapat
diperbaiki dengan bagian-bagian alat dari teflon menambahkan graft ke
dalamnya). Digunakan juga untuk cincin 0 atau 0-ring, untuk gasket konsentrik
dengan diberi bahan lunak (sebab teflon tidak begitu elastis), alat-alat yang
kecil, pipa, slang selubung pipa.

Panci berlapis
teflon.
2.6 DAMPAK TEFLON BAGI KESEHATAN &
ENVIRONMENT
Hampir kebanyakan orang kini mengenal dan
menggunakan segala macam alat dapur yang telah dilapisi “Teflon“. Lapisan
Teflon yang tipis tersebut merupakan polimer yang mengandung atom fluor. Berkat
ukuran atom fluor dan sifat elektroniknya maka polimer tersebut memiliki sifat
fisik istimewa lebih dari sekedar polimer kebanyakan, misalnya daya tahan
terhadap panas, sinar ultraviolet maupun cuaca, inert terhadap asam dan basa
serta beberapa sifat optik maupun elektrik lainnya.Kita
hidup dalam era polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah
dikenal dan dimanfaatkan, seperti kapas, wool, dan damar. Polimer sintesis
dikenal mulai tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan
oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai
berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan
sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil polyester dan nilon, plastik
polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana
untuk jantung buatan.
Teflon memberikan suatu lapisan yang baik untuk wajan, karena teflon bersifat tidak reaktif dan makanan tidak akan lengket pada wajan. Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi. Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat .
Teflon memberikan suatu lapisan yang baik untuk wajan, karena teflon bersifat tidak reaktif dan makanan tidak akan lengket pada wajan. Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi. Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat .
Berdasarkan hasil uji commissioned by
Environmental Working Group (EWG), Teflon, produk yang diiklankan membuat hidup
lebih mudah, juga digunakan dalam bentuk yang berbeda untuk menjaga warna
permadani dan pakaian. DuPont menyebutnya produk ini adalah teman terbaik ibu
rumah tangga. Teflon dan bahan kimia yang digunakan dalam produksi telah
berkembang menjadi US $ 2 miliar per tahun. Ini termasuk asam perfluorooctanoic
(PFOA), yang dikenal sebagai C-8, yang telah dihubungkan dengan kanker,
kerusakan organ dan efek kesehatan lainnya di tes di laboratorium pada hewan.
Dalam dua sampai lima menit di stovetop konvensional riset, alat masak yg
dilapisi dengan teflon pada suhu tinggi lapisan tersebut dapat menjadi retak
dan mengeluarkan partikel dan gas-gas beracun yang mengakibatkan burung mati
dan timbulnya beberapa penyakit yang tidak dikenal setiap tahunnya.
"Dalam tinjauannya, ini bisa jadi tampaknya seperti salah satu yang terbesar dari kesalahan industri kimia yang pernah dibuat," kata Jane Houlihan, Vice President untuk penelitian di lingkungan Working Group, sebuah organisasi aktivis. Mereka sudah sedemikian besar konsumen berbagai produk. Jadi jika anda membeli pakaian yang dilapisi dengan teflon atau yang lain yang melindungi dari kotoran dan noda, yang bahan kimia dapat menyerap langsung melalui kulit. " Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, beberapa penemuan kandungan tertinggi C-8 bahwa kandungan tertinggi C-8 ditemukan pada pakaian anak–anak.
"Dalam tinjauannya, ini bisa jadi tampaknya seperti salah satu yang terbesar dari kesalahan industri kimia yang pernah dibuat," kata Jane Houlihan, Vice President untuk penelitian di lingkungan Working Group, sebuah organisasi aktivis. Mereka sudah sedemikian besar konsumen berbagai produk. Jadi jika anda membeli pakaian yang dilapisi dengan teflon atau yang lain yang melindungi dari kotoran dan noda, yang bahan kimia dapat menyerap langsung melalui kulit. " Menurut Badan Perlindungan Lingkungan, beberapa penemuan kandungan tertinggi C-8 bahwa kandungan tertinggi C-8 ditemukan pada pakaian anak–anak.
DuPont study menunjukkan bahwa Teflon
melepaskan gas beracun pada panas sekitar 464 ° F. Pada panas 680 ° F teflon
panas mengeluarkan sedikitnya enam gas beracun, termasuk dua carcinogens, dua
global polusi, dan MFA kimia yang dosis rendah dapat mematikan manusia.
DuPont menyatakan bahwa mereka Teflon
Coatings tidak memancarkan kimia berbahaya dalam penggunaan biasa atau normal.
Signifikan dekomposisi dari coating akan terjadi jika melebihi suhu sekitar 660
derajat F (340 degrees C). Hal ini sendiri adalah suhu di atas normal memasak.
DuPont mengakui bahwa uap juga bisa orang jatuh sakit, sebuah kondisi yang
disebut demam “polymer fume”.
PFOA, atau amonium perfluorooctanoic acid,
merupakan zat kimia utama dalam pembuatan teflon sebagai pelapis dalam alat
memasak. PFOA tidak hanya digunakan dalam membuat pelapis alat memasak, tapi
juga banyak digunakan dalam industri otomotif, elektronik dan persenjataan.
Contohnya, PFOA digunakan untuk membuat kabel, power steering, rem
mobil dan pelumas gear.
Saat ini teflon sedang mendapat perhatian
lebih dari kalangan ilmuwan, dan mereka melakukan tes terhadap beberapa sampel:
berang – berang sungai di di Oregon, beruang kutub di Kanada, dan dalam darah
dari 96% anak anak yang diuji di 23 negara bagian.
DuPont sebagai pencipta teflon mengatakan
bahwa lebih dari 50 tahun penggunaan teflon, tidak ada bukti bahwa teflon
berbahaya bagi kesehatan makhuk hidup. “Bahan kimia ini tidak memberikan efek
apapun terhadap binatang yang diberi makanan dengan dosis PFOA yang tinggi.
Tapi binatang memberi respon yang berbeda dengan manusia, dan tidak ada bukti
bahwa bahan kimia ini berbahaya bagi kesehatan manusia.”, David Boothe, manager
DuPont.
Pada tahun 2004 Enviromental Protection
Agency (EPA), telah melakukan riset terhadap data sains PFOA terhadap dampaknya
pada kesehatan manusia. Pada tahun yang sama media banyak melaporkan bahwa
DuPont, pembuat teflon, tidak memberikan informasi yang cukup mengenai
kehadiran PFOA pada sumber air dan dampaknya pada ibu hamil, karena dapat
menembus plasenta dan menuju janin.
Gas yang dihasilkan oleh panci yang
dilapisi oleh teflon mempunyai campuran yang kompleks yang berbeda – beda
kompisinya terhadap temperatur. Pada temperatur tertentu gas yang dihasilkan
didominasi oleh satu atau beberapa bahan kimia, sementara bahan kimi lainnya
hanya erdapat dalam jumlah yang sangat kecil. Akumulasi gas ini pada makanan
belom diuji, tapi beberapa jenis gas yang dihasilkan dikenal sebagai gas yang
bersifat racun.
Meskipun PTFE sendiri adalah non-toksik, namun
produk sampingan dalam pembuatannya menghasilkan racun. Yang termasuk dalam
racun adalah fluorida asam dan karbon dioksida. Wilayah kerja dalam pabrik
pembuatan teflon sendiri harus cukup ventilasi untuk mencegah polusi terhadap
gas ketika PTFE sedang dipanaskan, atau ketika mendingin setelah di sinter. Dokter
telah mendokumentasikan penyakit tertentu yang disebut asap demam polimer yang
diderita oleh pekerja yang telah menghirup gas produk sampingan dari manufaktur
PTFE. Pekerja pabrik harus juga dilindungi dari PTFE saat menghirup debu PTFE.
Beberapa limbah yang diciptakan selama
proses manufaktur dapat digunakan kembali (reuse). Karena pada awalnya PTFE
sangat mahal untuk diproduksi, produsen memiliki insentif yang tinggi untuk
menemukan cara alternatif untuk menggunakan bahan memo. Limbah atau sampah yang
dihasilkan dalam proses manufaktur dapat dibersihkan dan dibuat menjadi bubuk
halus. Bubuk ini dapat digunakan untuk pencetakan, atau sebagai aditif pelumas
tertentu, minyak, dan tinta.
Setelah digunakan, PTFE harus dikubur di tempat
pembuangan sampah, bukan dibakar, karena apabila dibakar pada suhu tinggi akan
merilis hidrogen klorida dan zat-zat beracun lainnya. Suatu penelitian
yang dirilis pada tahun 2001 menyatakan bahwa PTFE juga terdegradasi dalam
lingkungan ke dalam satu substansi yang beracun untuk tanaman (Trifluoroacetate,
atau TFA). Sementara tingkatnya sampai saat ini, kadar terurainya TFA di
lingkungan rendah, zat bertahan untuk waktu yang lama. Jadi TFA memungkinan
menyebabkan polusi dan menyebabkan kekhawatiran untuk masa depan.
Setelah melakukan uji dan pengambilan sampel, ilmuwan menemukan beberapa
efek PFOA dalam kesehatan:
1. Dari pengujian terhadap binatang
Binatang yang digunakan antaranya kelinci,
tikus dan monyet yang diberi dosis PFOA yang tinggi, mengalami perubahan bentuk
jantung, pengurangan berat badan. Pemberian PFOA dengan media udara
mengakibatkan binatang percobaan mengalami gangguan pernafasan, perubahan berat
jantung, pengurangan berat baan, dan gangguan mata. Hal ini dalam jangka
waktu panjang mengakibatkan kanker liver, dan pankreas pada binatang uji.
2. Pengujian terhadap manusia
Pengujian dilakukan terhadap
pekerja di USA dan Eropa yang banyak berhubungan dengan dosis PFOA yang tinggi.
Pada 4000 sampel pengujian tidak ditemukan hubungan antara kadar PFOA yang
tinggi dengan penyebab kanker. Namun, pada tahun 1981 ditemukan dua bukti dari
pekerja yang berinteraksi dengan PFOA, melahirkan anak yang cacat lahir.
Merupakan hal yang sangat miris ketika
sebuah perusahaan besar terus mengambil keuntungan tanpa memperhitungkan
keselamatan konsumennya. Oleh karena itu kita harus berhati – hati terhadap
penggunaan berbagai bahan yang mengandung bahan kimia yang belum kita kenali.
Lebih baik kita kembali ke alam, hidup serasi dengan alam. Jangan terlalu
percaya terhadap bahan – bahan kimia yang dikatakan oleh produsen mempunyai
fungsi yang baik.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teflon adalah nama merk
dari sebuah compound polimer yang
ditemukan oleh Roy J. Plunkett (1910–1994) di DuPont pada 1938 dan diperkenalkan
sebagai produk komersial pada 1946. Teflon merupakan sebuah fluoropolimer thermoplastik. Teflon adalah
nama dagang terdaftar dari bahan plastik yang sangat berguna yaitu Poly Tetra
Fluoro Ethylene (PTFE). PTFE adalah
salah satu kelas dari plastik yang dikenal sebagai fluoropolymers.
Teflon
memiliki titik lebur yang sangat tinggi, dan juga stabil pada suhu sangat
rendah. Teflon sangat tahan panas dan tahan korosi. Teflon merupakan bahan yang
sangat baik untuk melapisi bagian-bagian mesin yang terkena panas, pakaian, dan
gesekan, untuk peralatan laboratorium yang harus tahan korosif bahan kimia, dan
sebagai lapisan untuk peralatan masak dan peralatan lainnya. PTFE digunakan
untuk memberi perlindungan terhadap kain, karpet, dan penutup dinding, dan
tahan cuaca di luar ruangan. Teflon tidak tahan terhadap larutan alkali hidroksida. Juga kurang tahan terhadap
hidrokarbon yang mengandung khlor.
PFOA, atau amonium perfluorooctanoic acid,
merupakan zat kimia utama dalam pembuatan teflon sebagai pelapis dalam alat
memasak. PFOA tidak hanya digunakan dalam membuat pelapis alat memasak, tapi
juga banyak digunakan dalam industri otomotif, elektronik dan persenjataan.
Contohnya, PFOA digunakan untuk membuat kabel, power steering, rem mobil dan
pelumas gear.
Setelah digunakan, PTFE harus dikubur di tempat
pembuangan sampah, bukan dibakar, karena apabila dibakar pada suhu tinggi akan
merilis hidrogen klorida dan zat-zat beracun lainnya. Suatu penelitian
yang dirilis pada tahun 2001 menyatakan bahwa PTFE juga terdegradasi dalam
lingkungan ke dalam satu substansi yang beracun untuk tanaman (Trifluoroacetate,
atau TFA). Sementara tingkatnya sampai saat ini, kadar terurainya TFA di
lingkungan rendah, zat bertahan untuk waktu yang lama. Jadi TFA memungkinan
menyebabkan polusi dan menyebabkan kekhawatiran untuk masa depan.
3.2 SARAN
Makalah ini masih jauh dari unsur
kesempurnaan, maka dari itu mohon kritik dan saran dari berbagai pihak.
Kurangnya jumlah referensi dan lainnya menyebabkan kurang detailnya makalah
tentang teflon. Dengan penuh harapan, “TEFLON” yang saat ini limbahnya masih
mengkhawatirkan karena dampaknya terhadap lingkungan, dapat dikembangkan lebih
baik lagi, apalagi saat-saat sekarang yang lagi nge-trend tentang “green
production” yang limbahnya dapat terurai oleh lingkungan dan dapat digunakan
kembali (reduce, reuse, recycling). Tak ada gading yang tak retak, semua pasti
ada kesalahan. Semoga proses pembelajaran ini dapat menjadi acuan untuk menuju
yang lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Darsin, Mahros.
2007. Proses Pembentukan Logam.
Jurusan Teknik Mesin, Unej, Jember
Ebnesajjad, Sina. Fluoroplastics.
Norwich, NY: Plastics Design Library, 2000.
Friedel, Robert,
dan Alan Pilon. "The Accidental Inventor." Discover (October 1996): 58.
"The Terkadang Penemu." Temukan (Oktober 1996): 58.
Gorman, J.
"Stuck. Lingkungan Hidup dengan
Lapisan antilengket." Science News (21 Juli 2001): 36.
www.wikipedia.org
Saya kmrn baru bli panci anti lengkat. Di kotak tertulis ; ceramic non stick coating , ptfe/ pfoa free. Maksudnya gmn y? Pfoa kan terbuat dr ptfe? Mohon pencerahan.
BalasHapusmin kok fotonya gk bisa kebuka ??
BalasHapusBahan teflon baik untuk pelapis anti karat
BalasHapus